Shalat Sunnah Sebelum Ashar
Yang dimaksud dengan shalat sunat rawatib adalah shalat
qobliyah atau ba’diyah shalat yang lima waktu, dan seluruhnya berjumlah sepuluh
atau dua belas rakaat berdasarkan hadits Muttafaq ‘alaih.
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ حَفِظْتُ عَنْ
رَسُولِ اللهِ ص رَكْعَتَيْنِ
قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ
بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ
قَبْلِ الغَدَاةِ كَانَتَ سَاعَةً لَا
أدْخَلُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهَا. – متفق عليه
“Dari Abdullah bin Umar ia
mengatakan, Aku hafal dari Rasulullah Saw., dua rakaat qobla dzuhur, 2 rakaat
ba’da maghrib, 2 rakaat ba’da isya, 2 rakaat ba’da dzuhur, dan 2 rakaat qobla
shubuh, itulah waktu yang aku tidak pernah bertamu kepada Nabi.” (Muttafaq
‘alaih)
عَنْ أُمِّ حَبِيْبَةَ بِنْتِ
أَبِي سُفْيَانَ عَنِ النَّبِيِّ ص.
قَالَ مَنْ صَلَََّى فِى
يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَي عَشْرَةَ سَجْدَةً
سِوَى الْمَكْتًوبَةُ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ
فِى الْجَنَّة. – رواه الجماعة الا
البخاري
وَلَفْظُ
التِّرْمِذِيُ. مَنْ صَلَّى فِي
يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ
فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ
بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ
بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْفَجْرِ.
“Dari Umi Habibah binti Abi Sufyan
dari Nabi Saw. beliau bersabda, “Siapa yang shalat satu hari satu malam 12
rakaat selain shalat fardlu, maka akan dibangun untuknya sebuah rumah di
syurga.” (HR. Jama’ah, kecuali Bukhari).
Sedangkan lafadz Imam Tirmidzi “Siapa yang shalat sehari
semalam 12 rakaat akan dibangun untuknya sebuah rumah di syurga, yaitu 4 rakaat
sebelum dzuhur, 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah maghrib, dua rakaat
sesudah isya dan 2 rakaat sebelum shubuh.”
Adapun mengenai shalat sunat 4 rakaat sebelum ashar
keterangannya adalah sebagai berikut,
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ
النَّبِيِّ ص. قَالَ رَحِمَ
اللهُ امْرَأً صَلَى قَبْلَ
الْعَصْرِ اَرْبَعًا.
Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Nabi Saw., beliau bersabda,
“Allah akan memberi rahmat kepada orang yang shalat sebelum ashar 4 rakaat.”
(HR.Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi).
Ancaman keras dalam terlewatnya salat Asar
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
•Bahwa Rasulullah saw. bersabda:
Orang yang terlewat salat Asar seolah-olah
keluarga dan hartanya telah hilang darinya. (Shahih Muslim
No.991)
Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:
•Pada hari perang Ahzab, Rasulullah
saw. bersabda: Mudah-mudahan Allah
memenuhi kubur dan rumah mereka dengan api, sebagaimana
mereka telah
menahan dan membuat kami sibuk dari melaksanakan salat Asar
hingga terbenam
matahari. (Shahih Muslim No.993)
Dalil orang yang
mengatakan bahwa salat wustha adalah salat Asar
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
• Bahwa pada hari perang Khandaq,
Umar bin Khathab mencaci kaum kafir
Quraisy. Kata Umar: Wahai Rasulullah, demi Allah, hampir
saja aku tidak dapat
melakukan salat Asar ketika matahari hampir terbenam. Lalu
Rasulullah saw.
bersabda: Demi Allah, jika engkau sudah salat Asar, kita
akan singgah di Buth-
han. Kemudian Rasulullah saw. berwudu dan kami pun ikut
berwudu. Rasulullah
saw. kemudian salat Asar saat matahari sudah terbenam.
Setelah itu beliau salat
Magrib. (Shahih Muslim No.1000)
33. Keutamaan salat Subuh dan Asar serta upaya menjaganya
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
• Bahwa Rasulullah saw. bersabda:
Para malaikat datang berganti-gantian kepada
kalian pada waktu malam dan siang hari. Mereka berkumpul
saat salat Subuh dan
Asar. Kemudian yang menjaga kalian di waktu malam naik.
Kemudian Allah,
Yang Maha Mengetahui urusan mereka, bertanya para malaikat
tersebut:
Bagaimanakah keadaan hamba-hamba-Ku ketika kalian
tinggalkan? Mereka
menjawab: Kami tinggalkan mereka ketika mereka sedang salat
dan kami datang
juga ketika mereka sedang salat. (Shahih Muslim No.1001)
Hadis riwayat Jarir bin Abdullah ra., ia berkata:
•Ketika kami sedang duduk di sisi
Rasulullah saw., tiba-tiba beliau memandang
bulan pada malam purnama dan bersabda: Sesungguhnya kalian
akan melihat
Tuhanmu seperti kalian melihat bulan itu, kalian tidak
terhalang melihat-Nya.
Apabila kalian mampu, jangan lalaikan salat sebelum terbit
matahari dan sebelum
terbenamnya, yaitu salat Asar dan Subuh. Kemudian Jarir
membaca firman Allah:
Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit
matahari dan sebelum
terbenam. (Shahih Muslim No.1002)
103
0 komentar:
Posting Komentar