Senin, 29 Desember 2014

Shalat Ashar

Shalat Sunnah Sebelum Ashar
Yang dimaksud dengan shalat sunat rawatib adalah shalat qobliyah atau ba’diyah shalat yang lima waktu, dan seluruhnya berjumlah sepuluh atau dua belas rakaat berdasarkan hadits Muttafaq ‘alaih.

عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ حَفِظْتُ عَنْ رَسُولِ اللهِ ص رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلِ الغَدَاةِ كَانَتَ سَاعَةً لَا أدْخَلُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهَا. – متفق عليه
Dari Abdullah bin Umar ia mengatakan, Aku hafal dari Rasulullah Saw., dua rakaat qobla dzuhur, 2 rakaat ba’da maghrib, 2 rakaat ba’da isya, 2 rakaat ba’da dzuhur, dan 2 rakaat qobla shubuh, itulah waktu yang aku tidak pernah bertamu kepada Nabi.” (Muttafaq ‘alaih)

عَنْ أُمِّ حَبِيْبَةَ بِنْتِ أَبِي سُفْيَانَ عَنِ النَّبِيِّ ص. قَالَ مَنْ صَلَََّى فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَي عَشْرَةَ سَجْدَةً سِوَى الْمَكْتًوبَةُ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّة. – رواه الجماعة الا البخاري
وَلَفْظُ التِّرْمِذِيُ. مَنْ صَلَّى فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْفَجْرِ.
Dari Umi Habibah binti Abi Sufyan dari Nabi Saw. beliau bersabda, “Siapa yang shalat satu hari satu malam 12 rakaat selain shalat fardlu, maka akan dibangun untuknya sebuah rumah di syurga.” (HR. Jama’ah, kecuali Bukhari).

Sedangkan lafadz Imam Tirmidzi “Siapa yang shalat sehari semalam 12 rakaat akan dibangun untuknya sebuah rumah di syurga, yaitu 4 rakaat sebelum dzuhur, 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah isya dan 2 rakaat sebelum shubuh.”

Adapun mengenai shalat sunat 4 rakaat sebelum ashar keterangannya adalah sebagai berikut,

عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيِّ ص. قَالَ رَحِمَ اللهُ امْرَأً صَلَى قَبْلَ الْعَصْرِ اَرْبَعًا.
Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Nabi Saw., beliau bersabda, “Allah akan memberi rahmat kepada orang yang shalat sebelum ashar 4 rakaat.” (HR.Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi).


Ancaman keras dalam terlewatnya salat Asar
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Orang yang terlewat salat Asar seolah-olah
keluarga dan hartanya telah hilang darinya. (Shahih Muslim No.991)
Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:
Pada hari perang Ahzab, Rasulullah saw. bersabda: Mudah-mudahan Allah
memenuhi kubur dan rumah mereka dengan api, sebagaimana mereka telah
menahan dan membuat kami sibuk dari melaksanakan salat Asar hingga terbenam
matahari. (Shahih Muslim No.993)
Dalil orang yang mengatakan bahwa salat wustha adalah salat Asar
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
Bahwa pada hari perang Khandaq, Umar bin Khathab mencaci kaum kafir
Quraisy. Kata Umar: Wahai Rasulullah, demi Allah, hampir saja aku tidak dapat
melakukan salat Asar ketika matahari hampir terbenam. Lalu Rasulullah saw.
bersabda: Demi Allah, jika engkau sudah salat Asar, kita akan singgah di Buth-
han. Kemudian Rasulullah saw. berwudu dan kami pun ikut berwudu. Rasulullah
saw. kemudian salat Asar saat matahari sudah terbenam. Setelah itu beliau salat
Magrib. (Shahih Muslim No.1000)
33. Keutamaan salat Subuh dan Asar serta upaya menjaganya
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Para malaikat datang berganti-gantian kepada
kalian pada waktu malam dan siang hari. Mereka berkumpul saat salat Subuh dan
Asar. Kemudian yang menjaga kalian di waktu malam naik. Kemudian Allah,
Yang Maha Mengetahui urusan mereka, bertanya para malaikat tersebut:
Bagaimanakah keadaan hamba-hamba-Ku ketika kalian tinggalkan? Mereka
menjawab: Kami tinggalkan mereka ketika mereka sedang salat dan kami datang
juga ketika mereka sedang salat. (Shahih Muslim No.1001)
Hadis riwayat Jarir bin Abdullah ra., ia berkata:
Ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah saw., tiba-tiba beliau memandang
bulan pada malam purnama dan bersabda: Sesungguhnya kalian akan melihat
Tuhanmu seperti kalian melihat bulan itu, kalian tidak terhalang  melihat-Nya.
Apabila kalian mampu, jangan lalaikan salat sebelum terbit matahari dan sebelum
terbenamnya, yaitu salat Asar dan Subuh. Kemudian Jarir membaca firman Allah:
Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum
terbenam. (Shahih Muslim No.1002)
103
 


0 komentar:

Posting Komentar