Selasa, 13 Januari 2015

Tahajud

"Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji" (Q.S. 17:79 ).

Keajaiban sholat tahajud sudah tidak diragukan lagi bagi Sobat yang rutin menjalankannya. Sholat tahajud sangat dianjurkan untuk mendapatkan semua keinginan, baik kesehatan, spiritual, materi atau yang lainnya. Sholat tahajud merupakan ibadah yang memberikan kepastian doa anda pasti dikabulkan dan banyak menfaat lainnya terutama dibidang kesehatan.

Mengapa ALLAH SWT mengharuskan kita sholat tahajud setelah bangun tidur pada malam hari, mengapa kok tidak langsung saja, tidak usah tidur dulu? Itulah kekuasaan ALLAH SWT yang setelah diteliti oleh para ilmuwan baik dalam dan luar negeri menurut teori pikiran bahwa mnusia pada saat bangun tidur di malam hari utamanya, gelombang otak /pikirannya masuk pada gelombang alpha dan theta.

Gelombang alpha ini merupakan pintu masuk kita kepikiran bawah sadar/suprasadar dan pada saat kita berada pada gelombang fikiran ini pikiran kita sangat rileks, santai dan fokus serta otak memproduksi hormon kebahagiaan dalam jumlah banyak yang otomatis membuat pikiran dan jiwa kita damai dan rileks. Disamping itu, karena pikiran dan jiwa kita dalam keadaan rileks maka tubuh pun menjadi semakin sehat karena pembuluh darah terbuka lebar dan tentunya darah dapat mengalir lancar keseluruh tubuh .

Dalam kondisi pikiran pada gelombang alpha, pikiran kita akan mudah masuk pada pikiran supra sadar/pikiran bawah sadar yang khusuk , jika pada saat itu kita berdoa pada Tuhan atau mengerjakan shalat dan berdoa pada Tuhan, doa kita akan terkabul dengan sangat cepat.

Yang penting kita selalu/sering mengakses pikiran suprasadar ini karena pikiran suprasadar sangat selaras dengan hati dan jiwa kita sehingga timbul keyakinan yang kuat dan pikiran suprasadar ini yang menyampaikan permohonan kita pada Tuhan dengan yakin dan oleh tuhan diperintahkan kepada alam semesta untuk segera merealisasikan doa kita, melalui orang atau objek yang telah ditentukan oleh Tuhan.

Pancaran gelombang otak kita pada saat kita sholat tahajud dan berdoa setelah bangun tidur sangat kuat dan menurut LOA, hukum alam sebab akibat/tarik menarik, pancaran gelombang kita pada saat itu sangat kuat dan dapat menarik objek apapun yang kita inginkan .

Sholat tahajud telah banyak membuat orang bahagia dan sukses, bahakan menurut penelitian orang yang sakit kanker dan penyakit apapun  dapat sembuh dengan sholat tahajud. Untuk keperluan menambah penghasilan atau melunasi hutang, dengan sholat tahajud itu semua dapat tercapai dengan mudah yang penting kita harus sering bertahajud/istiqomah dan untuk pemeluk agama lain banyak berdoa di malam hari setelah bangun dari tidur.

"Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat derajatmu ke tempat yang terpuji" (Q.S. 17:79 )

Sabtu, 03 Januari 2015

Keutamaan menuntut ilmu

“Menempuh jalan menuntut ilmu memiliki 2 makna (Ibnu Rajabrahimahullah)
• Secara hakekat, yaitu melangkahkan kaki untuk menghadiri majelis ilmu.
• Menempuh berbagai cara yang mengantarkan menuju ilmu seperti menulis, menghafal, mempelajari, mengulangi, memahami-i

Rasulullah (saw) telah ditanya: “Apa itu Ilmu?” Baginda menjawab: “Berdiam diri”. Baginda ditanya: “Kemudian?”. Baginda berkata: “Dengarkan dengan penuh perhatian”. Baginda ditanya: “Kemudian?” Baginda berkata: “Ingat”. Baginda ditanya: “kemudian?” Baginda berkata: “Amalkan (yang dipelajari).” Baginda ditanya: “Kemudian?” Baginda berkata: “Sampaikan.”Al-Majlisi, Biharal-Anwar, jilid 2, ms 28]

Ilmu, apabila di dapati dengan kesucian, tanpa kepentingan diri dan niat kerana Allah, akan mengubah personaliti seseorang menjadi seperti makhluk langit (malaikat).
Orang berilmu sedemikian menjadi jelmaan sifat yang digerakkan Allah, maka kerekter, pertuturan dan tindakkannya membayangkan semuanya.
Imam Ali (as) pernah berkata: ‘Wahai penuntut ilmu, ilmu mempunyai banyak kemuliaan. (Jika kamu bayangkannya sebagai manusia maka) kepalanya adalah rendah diri, matanya adalah bebas dari iri hati, telinganya adalah kefahaman, lidahnya adalah kebenaran, mindanya adalah penyelidikkan, hatinya adalah niat yang baik, inteleknya adalah ilmu (ma’rifah) mengenai benda dan perkara, tangannya adalah belaian kasih sayang, kakinya adalah menziarahi yang berilmu, keazamannya adalah kejujuran, kebijaksanaannya adalah ketaqwaan, tempat tinggalnya adalah keselamatan, kemudinya adalahkesihatan, tunggangannya adalah ketaatan, senjatanya adalah kelembutan berbicara, pedangnya adalah berpuas hati (ridha), tunduknya adalah kesabaran, tenteranya adalah perbincangan dengan yang berilmu, hartanya adalah pekerti yang mulia, simpanannya adalah menahan diri dari maksiat, kelengkapannya untuk perjalanan adalah kesucian, air minumnya adalah lemah lembut, petunjuknya adalah petunjuk Ilahi, dan sahabatnya adalah mencintai yang terpilih.” [Al-Kulayni, al-Kafi, kitab fadl al-‘ilm, bab al-nawadir, hadith # 3]
Imam Ali (as) pernah berkata: “Terdapat tiga tanda orang berilmu: “Ilmu, Sabar
dan Diam.” [Ibid, jilid 2, ms 59]
Dilarang Mencari Ilmu untuk

“17. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana Dia diciptakan, 18. dan langit, bagaimana ia ditinggikan? 19. dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? 20. dan bumi bagaimana ia dihamparkan?”Al Gasiyyah”
1. Seorang penuntut ilmu harus memiliki kesabaran sebagaimana seokor onta dipadang pasir yang tandus, kehausan, menghadapi dahaga, bersabar menghadapi itu semua, yang sebelumnya ia meminum air kemuadian menyimpan air ditubuhnya sampai sampai orang yang mengendarai onta tersebut bisa menikmati air tersebut yang onta simpan tatkala dibutuhkan nantinya diperjalanan.
2. langit, tinggi, bagaimana ditinggikan oleh Allah. kita harus memiliki cita cita tinggi, karna cita cita yang tinggi bisa menghasilkan usaha yang maksimal oleh karena itu tatkala kita meninggikan cita cita kita maka nanti usaha kita lakukan akan optimal dan maksimal
3. gunung. ditancapkan oleh Allah, tegar, yaitu seorang penuntut ilmu harus memiliki konsisten dan kontinu melakukan suatu kegiatan, jangan sampai putus asa jangan sampai putus dijalan, bersabar, kekonsistenan terhadap suatu kegiatan
4. Bumi.dihamparkan oleh Allah, lurus rata,sementara seluruh makhluk makhluq hidup berada diatas bumi itu, tapi ia tidak merasa apa apa, ia tidak merasa angkuh dan sombong,yaitu kita harus memiliki sikap rendah hati, GR, tidak boleh minder, tapi kta harus memiliki sifat rendah hati

4 sifat inilah yang harus dimiliki oleh para penuntut ilmu

Tinggalkanlah Keragu-Raguan
Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan kesayangannya dia berkata : Saya menghafal dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam (sabdanya): Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu.
(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shoheh)
dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang keyakinan (QS. Al-Hijir/15 : 99)
.     Sebuah perkara harus jelas berdasarkan keyakinan dan ketenangan. Tidak ada harganya keraguan dan kebimbangan.

Jadilah Pencari Ilmu
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" (al-Mujaadilah: 11)
Menurut dari ajaran Ahlul Bayt (as) keturunan Rasulullah (saw), adalah dilarang
menuntut ilmu untuk keduniaan atau bertujuan kepentingan diri.
Imam Ali (as) berkata: “Jangan mencari ilmu untuk empat tujuan:
(1)Mengagungkan diri dihadapan manusia berilmu (2) Berhujah dengan yang jahil (3) Mununjuk-nunjuk di dalam perhimpunan manusia (4) Menarik
perhatian manusia untuk mendapatkan jawatan untuk berkuasa.” [Al-Majlisi, Bihar al-Anwar, jilid 2, ms 31]

Kaum Anshar bertanya kepada Rasulullah saw.,"Wahai Rasulullah, jika ada orang yang meninggal dunia bertepatan dengan acara majlis ulama, manakah yang lebih berhak mendapatkan perhatian?". Jika telah ada orang yang mengantar dan menguburkan jenazah itu, maka menghadiri majlis ulama itu lebih utama daripada melayat seribu jenazah. Bahkan ia lebih utama daripada menjenguk seribu orang sakit, atau shalat seribu hari seribu malam, atau sedekah seribu dirham pada fakir miskin, ataupun seribu kali berhaji; bahkan lebih utama daripada seribu kali berperang di jalan Allah dengan jiwa dan ragamu!. Tahukah engkau bahwa Allah dipatuhi dengan ilmu, dan di sembah dengan ilmu pula?. Tahukah engkau bahwa kebaikan dunia dan akhirat adalah dengan ilmu, sedangkan keburukan dunia dan akhirat adalah dengan kebodohan?.
Imam Syafi’i berkata, “Barang siapa yang menghendaki dunia, maka hendaknya dia berilmu. Dan barang siapa yang menghendaki akhirat, maka hendaknya dia berilmu. Dan barang siapa yang menghendaki dunia akhirat, maka hendaknya dia berilmu.
Sayidina Ali bin Abi Thalib yang oleh Rasulullah saw. dijuluki sebagai pintu gerbangnya Ilmu, mengatakan, " Tiada kekayaan lebih utama daripada akal. Tiada kepapaan lebih menyedihkan daripada kebodohan. Tiada warisan lebih baik daripada pendidikan ".
Jawaban-jawaban dari Imam Ali bin Abi Thalib ketika ditanya tentang mana yang lebih utama antara Ilmu dengan harta  :
"Ilmu lebih utama daripada harta, Ilmu adalah pusaka para Nabi, sedang harta adalah pusaka Karun, Sadad, Fir'aun, dan lain-lain".
"Ilmu lebih utama daripada harta, karena ilmu itu menjagamu sedangkan harta malah engkau yang harus menjaganya".
"Harta itu bila engkau tasarrufkan (berikan) menjadi berkurang, sebaliknya ilmu jika engkau tasarrufkan malahan bertambah".
"Pemilik harta disebut dengan nama bakhil (kikir) dan buruk, tetapi pemilik ilmu disebut dengan nama keagungan dan kemuliaan".
"Pemilik harta itu musuhnya banyak, sedangkan pemilik ilmu temannya banyak".
"Ilmu lebih utama daripada harta, karena diakhirat nanti pemilik harta akan dihisab, sedangkan orang berilmu akan memperoleh syafa'at".
"Harta akan hancur berantakan karena lama ditimbun zaman, tetapi ilmu tidak akan rusak dan musnah walau ditimbun zaman".
"Harta membuat hati seseorang menjadi keras, sedang ilmu malah membuat hati menjadi bercahaya".
"Ilmu lebih utama daripada harta, karena pemilik harta bisa mengaku menjadi Tuhan akibat harta yang dimilikinya, sedang orang yang berilmu justru mengaku sebagai hamba karena ilmunya".
“Seseorang yang berjalan di jalan menuntut ilmu, di masa yang sama Allah menjadikannya berjalan menuju ke Syurga. Dan sesungguhnya para-para malaikat  mengembangkan sayap mereka untuk para penuntut ilmu dengan perasaan gembira. Sesungguhnya setiap makhluk di langit dan di bumi meminta ampun untuk penuntut ilmu, termasuklah ikan di laut. Kemuliaan orang yang ‘alim (berilmu) di atas orang yang abid (taat) adalah seperti mulianya bulan diatas bintang-bintang di malam bulan penuh. Yang berilmu adalah pewaris para Nabi, kerana para Nabi tidak meninggalkan warisan harta tetapi ilmu. Maka sesiapa yang mengambil bahagian akan mendapat manfa’at yang banyak.”[Al-Kulayni, al-Kafi, jilid 1, kitab fadl al-'ilm, hadith # 1]

Kamis, 01 Januari 2015

Shalat Sunnah Dhuhur

( HADIST ) SHALAT SUNNAH DZUHUR 4 RAKAAT - Dari Ummi Habibah ra Rasulullah bersabda : Allah SWT pasti mengharamkan api neraka bagi orang yang menjaga 4 rakaat sebelum dan setelah Dzuhur (HR. Ahmad, Hasan) Keterangan yaitu dengan dikerjakan 2 rakaat-dua kali ( Total 4 Rakaat )

Shalat rawatib 12 roka'at karena Allah akan berhadiah sebuah istana di surga Ummi Habibah rodhiyallahu 'anha pernah mendengar Rasulullah bersabda : Allah SWT pasti membangun sebuah istana di surga bagi orang yang shalat sunnah tulus karena Allah-sebanyak dua belas rakaat setiap hari. (HR. Muslim). At-Tirmidzi menambahkan redaksi, Empat rakaat sebelum Dzuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya dan dua rakaat sebelum Shubuh. Dua raka'at sebelum Shubuh lebih baik daripada dunia dan segala isinya Aisyah rodhiyallahu 'anha meriwayatkan Rasulullah bersabda : Salat dua rakaat sebelum subuh, itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya. (HR. Muslim) Di dalam riwayat lain ada tambahan redaksi, Dua rakaat itu lebih aku cintai daripada seluruh dunia ini. Amalan yang banyak manfaatnya mengandung banyak keistimewaan dan rahasia Ibnu Umar rodhiyallahu 'anhuma meriwayatkan ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah, Ya Rasulullah, tunjukkanlah satu amalan yang bermanfaat untukku.
Beliau bersabda: Shalatlah dua rakaat sebelum shubuh, karena di dalamnya terdapat keistimewaan. (HR. Ath-Thabrani) Di dalam riwayat lain redaksinya berbunyi, Saya mendengar Rasulullah bersabda, Jangan kalian tinggalkan dua rakaat sebelum Subuh, karena di sana tersimpan banyak rahasia. Tak pernah ditinggalkan orang-orang hebat Imam Malik mendapat kabar bahwa Ibnu Umar pernah meninggalkan dua rakaat sunat fajar, kemudian ia mengqadhanya setelah matahari terbit. (Malik) Siapa yang menjaga Qobliyah Ba'diyah Dzuhur Allah mengharamkan api neraka buatnya Ummi Habibah rodhiyallahu 'anha berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda : Allah SWT pasti mengharamkan api neraka bagi orang yang menjaga empat rakaat sebelum dan setelah Dzuhur. (HR. Ahmad) Saat Qobliyah Dzuhur adalah saat pintu langit sedang dibuka, Rasulullah senang sekali bila amal shalehnya diangkat saat terbaik itu Abdullah bin as-Saib meriwayatkan, Rasulullah pernah shalat empat rakaat setelah matahari tergelincir sebelum Dzuhur, kemudian beliau bersabda : Saat ini pintu langit sedang dibuka, aku lebih suka agar amal salehku diangkat pada saat itu. (HR. At-Tirmidzi) 4 Raka'at sebelum Ashar, Allah akan menyayangi kita dengan rahmat-Nya Ibnu Umar rodhiyallahu 'anhuma meriwayatkan, Rasulullah bersabda : Allah Menyayangi orang yang shalat sunnah empat rakaat sebelum Ashar. (HR. Abu Dawud) Siapa yang menjaga Qobliyah Ba'diyah Dzuhur Allah mengharamkan api neraka buatnya Ummi Habibah rodhiyallahu 'anha berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda : Allah SWT pasti mengharamkan api neraka bagi orang yang menjaga empat rakaat sebelum dan setelah Dzuhur. (HR. Ahmad)

Shalat Isya


Rasulullah saw. bersabda, “Jika saja mereka mengetahui apa yang terdapat dalam shalat subuh dan ashar, niscaya mereka akan pergi melaksanakannya meski dengan merangkak.” (HR Bukhari)

Rasulullah saw. juga bersabda, “Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang munafik daripada shalat subuh dan isya. Jika mereka mengetahui apa yang terdapat dalam kedua shalat itu, mereka pasti pergi melaksanakannya meski dengan merangkak.” (HR Bukhari)

Shalat subuh menjadi beban bagi orang munafik, karena ia harus beranjak dari tidur. Sedangkan shalat isya menjadi beban bagi orang munafik, karena berada pada awal waktu tidur, yaitu pada saat ia mulai merasakan kantuk. Menyimpang dari hal tersebut masih dapat melanggar dalam melaksanakan shalat subuh. Namun di masa kini orang-orang makan malam pada waktu shalat isya atau sesaat sebelumnya. Karena itu, setelah makan malam bau mulut membius otak mereka, sementara tubuh mereka merasa nyaman, hingga tubuh dan kelopak mata terasa berat, kemudian kenyamanan itu membuat mereka mengantuk. Sehingga mereka malas untuk pergi melaksanakan shalat isya ke masjid.

Namun seorang beriman yang baik tidak akan merasa malas, atau membiarkan dirinya mengantuk. Ia akan berdiri, berwudhu dan pergi melaksanakan shalat. Hal itu lebih baik bagi jiwa dan tubuhnya. Di antara manfaat bagi tubuhnya, ia tidak langsung tidur setelah makan, sehingga sistem pencernaannya bekerja secara perlahan. Hal itu akan mencegah penyakit-penyakit yang disebabkan buruknya pencernaan. Sementara itu, tidur nyenyak dapat menjadikan sistem pencernaan sulit bekerja.

Selain itu, shalat maghrib dan isya, bagi mereka yang melaksanakan dua tahap aktivitas di siang Hari serta mengakhiri aktivitasnya pada dua waktu shalat fardhu tersebut, dapat membantu mereka menyegarkan otot-otot dan sendi-sendi setelah bekerja keras, dan mencegah penyimpangan susunan otot yang mungkin dapat dibantu oleh anggota-anggota tubuh lainnya. Shalat dapat menstabilkan anggota-anggota tubuh, menyalurkan darah yang dibutuhkan bagi kepala dan otak, memulihkan peredaran darah, serta membantu darah yang tersumbat pada kedua kaki supaya dapat tersalur pada jantung. Hal ini dalam batasan tertentu dapat memelihara terjadinya penyakit pada kedua lutut.

Sebagaimana shalat-shalat tersebut memiliki manfaat-manfaat jasmani dan rohani yang tidak terhitung,

“Dan jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tak dapat menentukan jumlahnya…” (QS. An-Nahl [16]: 18)

Seorang muslim yang tidak melaksanakan atau terlambat melaksanakan shalat-shalat tersebut tidak hanya haram mendapatkan pahala akhirat, tetapi juga tubuhnya tidak memperoleh manfaat-manfaat besar yang seharusnya diperoleh melalui shalat berjamaah bersama kaum muslim lainnya.

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al-Ma’uun [107]: 4-5)

Shalat Maghrib dan Taubat Nabi Adam


Entah’ kenapa, hari ini kepikiran buat gw ingin tahu mengenai keajaiban shalat Magrib. Karena sebelumnya gw pernah baca “tapi gw lupa baca apa waktu itu” tentang keajaiban shalat Maghrib, bahwa taubat Nabi Adam a.s. diterima oleh Allah Swt setelah melakukan shalat Maghrib. Dan ternyata setelah gw baca sana-sini, akhirnya benar apa yang telah gw baca tentang keajaiban shalat Maghrib.

Berikut ini penjelasan tentang keajaiban shalat Maghrib dan shalat 5 waktu lainnya. 

Ali bin Abi Talib r.a. berkata, “Sewaktu Rasullullah SAW duduk bersama para sahabat Muhajirin dan Ansar, maka dengan tiba-tiba datanglah satu rombongan orang-orang Yahudi lalu berkata, ‘Ya Muhammad, kami hendak bertanya kepada kamu kalimat-kalimat yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa A.S. yang tidak diberikan kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrab’.
Lalu Rasullullah SAW bersabda, Silahkan apa yang hendak kalian tanyakan.
Orang Yahudi berucap, coba terangkan kepada kami tentang 5 waktu yang diwajibkan oleh Allah ke atas umatmu.
Sabda Rasullullah saw, ‘Shalat Zuhur jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah segala sesuatu kepada Tuhannya. Shalat Asar itu ialah saat ketika Nabi Adam a.s. memakan buah khuldi. Shalat Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam a.s. Maka setiap mukmin yang bershalat Maghrib dengan ikhlas dan kemudian dia berdoa meminta sesuatu pada Allah maka pasti Allah akan mengkabulkan permintaannyaShalat Isya itu ialah shalat yang dikerjakan oleh para Rasul sebelumku. Shalat Subuh adalah sebelum terbit matahari. Ini kerana apabila matahari terbit, terbitnya di antara dua tanduk syaitan dan di situ sujudnya setiap orang kafir.
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah saw, lalu mereka berkata, ‘Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan diperoleh oleh orang yang shalat.’
Rasullullah SAW bersabda, ‘Jagalah waktu-waktu shalat terutama shalat yang pertengahan. Shalat Dzuhur, pada saat itu nyalanya neraka Jahanam. Orang-orang mukmin yang mengerjakan shalat pada ketika itu akan diharamkan ke atasnya uap api neraka Jahanam pada hari Kiamat.
Sabda Rasullullah saw lagi, Manakala shalat Ashar, adalah saat di mana Nabi Adam a.s. memakan buah khuldi. Orang-orang mukmin yang mengerjakan shalat Asar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir.
Selepas itu Rasullullah saw membaca ayat yang bermaksud, Jagalah waktu-waktu shalat terutama sekali shalat yang pertengahan. Shalat Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam a.s. diterima. Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan shalat Maghrib kemudian meminta sesuatu daripada Allah, maka Allah akan perkenankan.
Sabda Rasullullah saw, ‘Shalat Isya’ (atamah). Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan shalat Isya berjamaah, Allah S.W.T haramkan dirinya daripada terkena nyala api neraka dan diberikan kepadanya cahaya untuk menyeberangi jembatan Sirathal mustaqim.’
Sabda Rasullullah saw seterusnya, ‘Shalat Subuh pula, seseorang mukmin yang mengerjakan shalat Subuh selama 40 hari secara berjamaah, diberikan kepadanya oleh Allah S.W.T dua kebebasan yaitu:
1. Dibebaskan daripada api neraka.
2. Dibebaskan dari nifaq.
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan daripada Rasullullah saw, maka mereka berkata, ‘Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai Muhammad (saw). Kini katakan pula kepada kami semua, kenapakah Allah S.W.T mewajibkan puasa 30 hari ke atas umatmu?’
Sabda Rasullullah saw, ‘Ketika Nabi Adam memakan buah pohon khuldi yang dilarang, lalu makanan itu tersangkut dalam perut Nabi Adam a.s. selama 30 hari. Kemudian Allah S.W.T mewajibkan ke atas keturunan Adam a.s. berlapar selama 30 hari.
Tetapi diizinkan makan di waktu malam itu adalah sebagai kurnia Allah S.W.T kepada makhluk-Nya.’
Kata orang Yahudi lagi, ‘Wahai Muhammad, memang benarlah apa yang kamu katakan itu. Kini jelaskan kepada kami mengenai ganjaran pahala yang diperoleh dari berpuasa itu.’
Sabda Rasullullah saw, ‘Seorang hamba yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dengan ikhlas kepada Allah S.W.T, dia akan diberikan oleh Allah S.W.T 7 perkara:
1. Akan dicairkan daging haram yang tumbuh dari badannya (daging yang tumbuh daripada makanan yang haram).
2. Rahmat Allah sentiasa dekat dengannya.
3. Diberi oleh Allah sebaik-baiknya amal.
4. Dijauhkan dari rasa lapar dan dahaga.
5. Diringankan baginya siksa kubur (siksa yang amat mengerikan).
6. Diberikan cahaya oleh Allah S.W.T pada hari Kiamat untuk menyeberang shiratal mustaqim
7. Allah S.W.T akan membukakan baginya pintu-pintu syurga.’
Kata orang Yahudi, ‘Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakan kepada kami kelebihanmu di antara semua para nabi.’
Sabda Rasullullah saw, Seorang nabi menggunakan doa mustajabnya untuk membinasakan umatnya, tetapi saya tetap menyimpankan doa saya untuk saya gunakan memberi syafaat kepada umat saya di hari kiamat.
Kata orang Yahudi, ‘Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Kini kami mengakui dengan ucapan Asyhadu Alla illaha illallah, wa annaka Rasulullah (kami percaya bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan engkau utusan Allah).’
Sedikit peringatan untuk kita semua: “Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Surah Al-Baqarah: ayat 155)
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (Surah Al-Baqarah: ayat 286)