Selasa, 28 Juni 2016

Yaasin


Kamis, 13 Agustus 2015

Al - Waqiah



Artinya:
(1). Apabila terjadi hari kiamat,
(2). terjadinya kiamat itu tidak dapat didustakan (disangkal).
(3). (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain),
(4). apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,
(5). dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya,
(6). maka jadilah dia debu yang beterbangan,
(7). dan kamu menjadi tiga golongan.
(8). Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu.
(9). Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
(10). Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk surga).
(11). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah).
(12). Berada dalam surga kenikmatan.
(13). Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
(14). dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.
(15). Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata,
(16). seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan.
(17). Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,
(18). dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir,
(19). mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,
(20). dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih,
(21). dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.
(22). Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli,
(23). laksana mutiara yang tersimpan baik.
(24). Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.
(25). Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa,
(26). akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.
(27). Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.
(28). Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,
(29). dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),
(30). dan naungan yang terbentang luas,
(31). dan air yang tercurah,
(32). dan buah-buahan yang banyak,
(33). yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya,
(34). dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
(35). Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung,
(36). dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan,
(37). penuh cinta lagi sebaya umurnya,
(38). (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan,
(39). (yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
(40). dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian.
(41). Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu.
(42). Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih,
(43). dan dalam naungan asap yang hitam.
(44). Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
(45). Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewah.
(46). Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar.
(47). Dan mereka selalu mengatakan: "Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?,
(48). apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (dibangkitkan pula)?"
(49). Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,
(50). benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.
(51). Kemudian sesungguhnya kamu hai orang yang sesat lagi mendustakan,
(52). benar-benar akan memakan pohon zaqqum,
(53). dan akan memenuhi perutmu dengannya.
(54). Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.
(55). Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.
(56). Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan".
(57). Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)?
(58). Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.
(59). Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?
(60). Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-kali, tidak dapat dikalahkan,
(61). untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
(62). Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?
(63). Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam?
(64). Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya?
(65). Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia kering dan hancur; maka jadilah kamu heran tercengang.
(66). (Sambil berkata): "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian,
(67). bahkan kami menjadi orang yang tidak mendapat hasil apa-apa."
(68). Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.
(69). Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?
(70). Kalau Kami kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?
(71). Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dari gosokan-gosokan kayu).
(72). Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?
(73). Kami menjadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.
(74). Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Maha Besar.
(75). Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.
(76). Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui,
(77). sesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia,
(78). pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh),
(79). tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.
(80). Diturunkan dari Tuhan semesta alam.
(81). Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al Qur'an ini?,
(82). kamu (mengganti) rezki (yang Allah berikan) dengan mendustakan (Allah).
(83). Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,
(84). padahal kamu ketika itu melihat,
(85). dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat,
(86). maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?
(87). Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?,
(88). adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah),
(89). maka dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta surga keni`matan.
(90). Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,
(91). maka keselamatan bagimu karena kamu dari golongan kanan.
(92). Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan lagi sesat,
(93). maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,
(94). dan dibakar di dalam neraka.
(95). Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.


Surah Al-Waqiah adalah surah ke-56 dalam Al-Qur’an di mana surah ini terdiri atas 96 ayat, termasuk golongan surah Makiyah dan surat Al-Waqi’ah ini diturunkan setelah surah Thaha.

Fadhilah membaca surah Al-Waqi’ah di antaranya adalah:
1.    Jika dibaca setiap malam sebagai wirid (amalan), maka tidak akan ditimpa kepapaan (kemiskinan).
Sebagaimana Nabi SAW bersabda:

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةُ الْوَاقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةِ لَمْ تَصِبْهُ فَاقَةٌ سُوْرَةُ الْوَاقِعَةِ سُوْرَةُ الْغِنَى فَاقْرَءُ وْهَا وَعَلِّمُوْهَا أَوْلَادَكُمْ
“Barang siapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam, maka tidak akan menimpa kepadanya kepapaan. Dan surat Al-Waqi’ah adalah surat kaya, maka bacalah dan ajarkanlah kepada anak-anak kamu.”

2.    Berkata Masruq: “Siapa ingin mengetahui cerita orang-orang terdahulu dan orang-orang terkemudian, serta cerita ahli surga dan ahli neraka, penduduk dunia dan akhirat, maka bacalah surah Al-Waqi’ah.” (Tafsir Jamal, Juz IV halaman 269)

3.    Imam Ja’far ra. Berkata: “Barang siapa membaca surah Al-Waqi’ah di waktu pagi ketika keluar dari rumahnya untuk bekerja atau untuk mencari kebutuhan, maka Allah Ta’ala mempermudah rizkinya dan mendatangkan hajatnya. Dan barang siapa membaca surah Al-Waqi’ah di waktu pagi dan sore, maka dia tidak akan kelaparan atau kehausan dana tidak akan takut terhadapap orang yang akan memfitnah, sedangkan fitnahnya kembali kepada orang itu.” (Khazinatul Asrar Kubra, hal. 360)

4.    Disebutkan dalam Khawashul Qur’an, siapa yang membaca surah Al-Waqi’ah sebanyak 41 kali dalam satu majelis, maka didatangkannya hajatnya terutama urusan rezeki. Dan barang siapa membaca surah Al-Waqi’ah sesudah shalat asar sebanyak 41 kali dalam satu majelis, maka didatangkan hajatnya terutama urusan rezeki. Aturan tersebut adalah mujarab. Jika menginginkan datangnya rezeki dari Allah dengan tak terkira-kira datangnya, maka bacalah surah Al-Waqi’ah selama 40 hari berturut-turut jangan terputus dan setiap harinya dibaca 40 kali.

5.    Dengan mewiridkan surah Al-Waqi’ah sebagai bacaan rutin setiap hari dan malam, maka Allah menjauhkan kefakiran selamanya. Sa’ad Al-Mufti mengatakan hadits ini shahih.


مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْوَاقِعَةِ لَمْ يَفْتَقِرْ اَبَدًا
“Barang siapa membiasakan membaca surah Al-Waqi’ah, maka ia tidak akan kefakiran selamanya.”


Minggu, 15 Maret 2015

Anoman

Menu

Wayang Indonesia
Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity
Anoman, Kera Putih Yang Memiliki Ajimundri, Jaya-Kawijayan Dan Okultisme
Apakah aji-aji dalam pewayangan itu betul-betul ada? Dan kalau ada bagaimanakah “rapal” dan mantranya? Demikianlah pertanyaan dari Bapak Imam Tauchid tanggal 8 Agustus 1976.

Aji-aji atau “Aji Jaya-kawijayan” itu memang betul-betul ada, tetapi tidak dalam pewayangan itu sendiri. Yang ada dalam pewayangan hanyalah merukan “pasemon” atau simbul belaka. Aju Jaya-Kawijayan juga disebut okultisme atau ilmu gaib dan oleh Wedhatama disebut “ngelmu karang”. Ngelmu karang tersebut oleh Wedhatama dilarang, adapun sebabnya ialah karena “ngelmu karang” itu disusun oleh makhluk yang gaib, yang hanya merupakan “karangan” saja (kakarangan saking bangsaning gaib/pangkur 9). Ibaratnya bagaikan “boreh” (bedak) yang tak dapat meresap ke dalam tubuh, tetapi hanya menempel pada kulit luar saja. Ngelmu tersebut bila menghadapi bahaya secara mendadak, akan mengecewakan dan tidak dapat diandalkan (kapengkok ing pancabaya, ubayane mbalenjani).

Kini “ngelmu karang” sudah tidak dipelajari lagi, karena kini sudah ada senjata yang lebih ampuh, misalnya basoka (mariam) untuk tank, bom atom dan thermonuclear system. Betapapun sakti dan kebalnya orang yang ber “aji-aji” tersebut (ora tedas tapak paluning pande, sisaning gurenda, tanapi tedaning kikir, tinatah mendat jinara menter) tetapi kalau terkena bom atom atau basoka, saya kira akan “lebur” dan “memret” tulang dagingnya menjadi “sewalang-walang”. Kini, yang dipelajari adalah ilmu gaib yang putih, misalnya untuk mengobati orang yang sakit dan menolong sesama manusia dalam kesukaran. Ngelmu putih tersebut (bagi yang percaya) benar-benar ada dan dapat dipelajari. Tetapi maaf tentu saja tidak dapat diurakan disini.

Penulis sendiri pada tanggal 26 Juni 1976 pada hari Sabtu Pahing bersama dengan SENA WANGI, NAWANGI dan PT INALTU mengadakan pergelaran wayang kulit ruwatan dengan lakon “SUDAMALA (Sadewa dan Semar meruwat para Dewa). Tiba-tiba sehari sebelum ruwahan datanglah orang dari Jember menyerahkan aji-aji/jimat yang berbentuk “keris semar”. Setelah keris (berwujud) Semar saya terima, orang tersebut segera pergi, tidak mau diberi uang sebagai gantinya, karena menurut pengakuannya, ia bertugas sekedar hanya menyampaikan/melaksanakan pesan dari almarhum orang tuanya. Sampai kini keris Semar tersebut masih saya simpan dan belum diketahui apa maksud sebenarnya dari kejadian ini? Apakah hanya main-main atau sungguh-sungguh? Tidak jelas, yang jelas bahwa keris Semar datang 24 jam sebelum (wayang) Semar meruwat para Dewa.

Baiklah kita sekarang mengupas mengenai “Aji Mundri” milik Anoman,

Aji Mundri tersebut dipergunakan oleh Anoman untuk mencoba jembatan udara yang dibangun oleh Wibisana dalam lakon “Rama Tambak”. Karena aji Mundri-nya, jembatan tersebut hancur ketika di “genjot” oleh Anoman. Di samping itu, karena kesaktiannya, Anoman juga dapat mendarat di matahari dan melakukan perjalanan Alengka – Maliawan kurang dari setengah hari, apakah artinya itu? Anoman sebagai seorang panglima dan duta itu sebetulnya melambangkan duta putih utusan suci dari Sri Rama, oleh karenanya Anoman lalu diberi nama Ramadayapati. Artinya, bahwa Anoman itu adalah puncak daya kekuatan (batin) dari Sri Rama. Sedangkan Rama adalah Wisnu, dan Wisnu adalah kebenaran Sejati. sedang Kebenaran Sejati adalah Yang Maha Kuasa dan Maha Suci. Utusan Yang Maha Suci adalah Insan Kamil, Insan Kamil adalah insan yang telah mendapat anugerah dan wahyu Illahi. Pendek kata Anoman Duta Sri Rama adalah lambang utusan suci dari Kebenaran.

Manusia biasa tidak mungkin menjadi Insan Kamil, paling “banter” hanya dapat menjadi manusia yang waskita atau filsuf agung, seperti halnya Jayabaya dan Ranggarwarsita. Orang yang sudah suci seperti putihnya Anoman itu akan menjadi awas, bukan awasnya matanya, tetapi awasnya hati nurani/batin. Betapapun tajam mata melihatnya kalau sudah terhalang oleh selembar daun saja tak mungkin mata dapat melihatnya. Namun sebaliknya penglihatan sejati (awasnya hati) itu dapat melihat KENYATAAN dan esensi dari segala eksistensi. Walapun ada tembok baja yang menghalangi, penglihatan sejati akan sanggup menembusnya dengan mudah. Wedhatama mengatakan bahwa : “Tuladan marang was paos, mring jatining pandulu (penglihatan sejati)” itu syaratnya haruslah (“tata-titi, ngati-ati, atetep talaten atul, sareh sanis kareng laku, kalakone saka benang hening heling lan hawas:) teratur, cermat, hati-hati , tekun, rajin, tidak mudah tergoda, semua tindak-tanduk harus sabar, sareh, soleh, tenang, jernih, syahdhu, sadar ingat dan waspada. Pendek kata manusia dapat menjadi awas kalau sudah mendapat ma’rifat. Sedangkan untuk menuju ma’rifat, manusia harus melalui tataran-tataran yang disebut Zahid (pertapa) yaitu meninggalkan hidup duniawi atau kematerian ; tobhat ; warq , farq, sabar, tawakal, dan ridho. Tetapi walaupun persyaratan tersebut sudah dipenuhi, tetapi masih ada satu syarat lagi yaitu: “atas Kehendak-NYA” Artinya manusia tidak dapat memaksa Tuhan untuk menganugerahkan Wahyu-Nya. Semuanya itu hanya atas kehendak dan bila Tuhan berkenan.

Nah, sekarang bagaimanakah halnya dengan aji Pancasona milik Rahwana?

Rahwana adalah lambang “angkara murka”. Kita tahu, jika hari ini nafsu angkara berhasil kita bunuh, pasti besok akan hidup lagi, besok berhasil kita bunuh lagi, pasti lusa akan hidup kembali, begitulah seterusnya. Setiap manusia mempunya Rahwana (angkara murka) lengkap dengan “pancasonanya”. Nafsu Angkara (Rahwana) akan hilang kalau di situ berada (bersemayam) Anoman (kesucian yang putih). Karenanya tidak mengherankan bahwa dalam jaman Pandawa jika ada Rahwana, akan terdapat juga Anoman. Kalau Rahwana (Godakumara) datang menggoda, maka disitu Sri Kresna (Wisnu) akan memanggil Anoman untuk mengusir Rahwana si Angkara Murka.

Dari uruain tersebut dapat kita ketahui, bahwa kecepatan anoman terbang ke Alengka itu melambangkan kecepatan pikiran manusia. Tak ada kecepatan di dunia ini yang lebih cepat dari kecepatan pikiran manusia. Sedang kekuatan aji Mundri milik Ramadayapati (Anoman) adalah melambangkan pmusatan daya kekuatan manusia yang telah menjadi satu. Dan inilah yang dinamakan Triwikrama, yaitu tiga kekuatan (cipta, rasa dan karsa) yang bersatu padu secara serempak “makarti” bersama-sama. Hendaknya diketahui, bahwa manusia hidup itu hanya mempergunakan 10% daripada seluruh energinya. Kalau manusia dapat memusatkan seluruh energinya dan potensinya 90% saja, pasti ia memiliki semacam aji Mundri.

Demikianlah, halus dan lembutnya simbolisme dalam wayang.

IR SRI MULYONO

Senin, 23 Februari 2015

Quotes Imar Bin Khattab, amirul mukminin


Umar bin Khotob: “duduklah dengan orang-orang yang bertaubat, sesungguhnya mereka menjadikan segala sesuatu lebih berfaedah.” (Tahfdzib Hilyatul Auliya I/71)

Umar bin Khotob: “Kalau sekiranya kesabaran dan syukur itu dua kendaraan, aku tak tahu mana yang harus aku kendarai.” (Al Bayan wa At Tabyin III/ 126)

Umar bin Khotob: “Sesungguhnya kita adalah kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam, maka janganlah kita mencari kemuliaan dengan selainnya.” (Ihya’ Ulumuddin 4/203)

Umar bin Khattab: “Hendaklah kalian menghisab diri kalian pada hari ini, karena hal itu akan meringankanmu di hari perhitungan.” (Shifatush Shafwah, I/286)

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. ~ Khalifah ‘Umar

Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku. ~ Khalifah ‘Umar

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah.Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. ~ Sayidina Umar bin Khattab

Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki. ~ Sayidina Umar bin Khattab

Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya. Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina. Orang yang mencintai akhirat, dunia pasti menyertainya.

Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga. ~ Sayidina Umar bin Khattab

Manusia yang berakal ialah manusia yang suka menerima dan meminta nasihat.-Umar bin Khatab-

Barangsiapa yang jernih hatinya, akan diperbaiki Allah pula pada yang nyata di wajahnya.-Umar bin Khatab-

Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat yang dapat menimbulkan persangkaan, maka janganlah menyesal kalau orang menyangka buruk kepadanya.-Umar bin Khattab-

Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah-lembut.-Umar bin Khattab-

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.-Umar bin Khatab-

Didiklah anak-anakmu itu berlainan dengan keadaan kamu sekarang kerana mereka telah dijadikan Tuhan untuk zaman yang bukan zaman engkau.-Umar bin Khattab-

Selasa, 13 Januari 2015

Tahajud

"Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji" (Q.S. 17:79 ).

Keajaiban sholat tahajud sudah tidak diragukan lagi bagi Sobat yang rutin menjalankannya. Sholat tahajud sangat dianjurkan untuk mendapatkan semua keinginan, baik kesehatan, spiritual, materi atau yang lainnya. Sholat tahajud merupakan ibadah yang memberikan kepastian doa anda pasti dikabulkan dan banyak menfaat lainnya terutama dibidang kesehatan.

Mengapa ALLAH SWT mengharuskan kita sholat tahajud setelah bangun tidur pada malam hari, mengapa kok tidak langsung saja, tidak usah tidur dulu? Itulah kekuasaan ALLAH SWT yang setelah diteliti oleh para ilmuwan baik dalam dan luar negeri menurut teori pikiran bahwa mnusia pada saat bangun tidur di malam hari utamanya, gelombang otak /pikirannya masuk pada gelombang alpha dan theta.

Gelombang alpha ini merupakan pintu masuk kita kepikiran bawah sadar/suprasadar dan pada saat kita berada pada gelombang fikiran ini pikiran kita sangat rileks, santai dan fokus serta otak memproduksi hormon kebahagiaan dalam jumlah banyak yang otomatis membuat pikiran dan jiwa kita damai dan rileks. Disamping itu, karena pikiran dan jiwa kita dalam keadaan rileks maka tubuh pun menjadi semakin sehat karena pembuluh darah terbuka lebar dan tentunya darah dapat mengalir lancar keseluruh tubuh .

Dalam kondisi pikiran pada gelombang alpha, pikiran kita akan mudah masuk pada pikiran supra sadar/pikiran bawah sadar yang khusuk , jika pada saat itu kita berdoa pada Tuhan atau mengerjakan shalat dan berdoa pada Tuhan, doa kita akan terkabul dengan sangat cepat.

Yang penting kita selalu/sering mengakses pikiran suprasadar ini karena pikiran suprasadar sangat selaras dengan hati dan jiwa kita sehingga timbul keyakinan yang kuat dan pikiran suprasadar ini yang menyampaikan permohonan kita pada Tuhan dengan yakin dan oleh tuhan diperintahkan kepada alam semesta untuk segera merealisasikan doa kita, melalui orang atau objek yang telah ditentukan oleh Tuhan.

Pancaran gelombang otak kita pada saat kita sholat tahajud dan berdoa setelah bangun tidur sangat kuat dan menurut LOA, hukum alam sebab akibat/tarik menarik, pancaran gelombang kita pada saat itu sangat kuat dan dapat menarik objek apapun yang kita inginkan .

Sholat tahajud telah banyak membuat orang bahagia dan sukses, bahakan menurut penelitian orang yang sakit kanker dan penyakit apapun  dapat sembuh dengan sholat tahajud. Untuk keperluan menambah penghasilan atau melunasi hutang, dengan sholat tahajud itu semua dapat tercapai dengan mudah yang penting kita harus sering bertahajud/istiqomah dan untuk pemeluk agama lain banyak berdoa di malam hari setelah bangun dari tidur.

"Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat derajatmu ke tempat yang terpuji" (Q.S. 17:79 )

Sabtu, 03 Januari 2015

Keutamaan menuntut ilmu

“Menempuh jalan menuntut ilmu memiliki 2 makna (Ibnu Rajabrahimahullah)
• Secara hakekat, yaitu melangkahkan kaki untuk menghadiri majelis ilmu.
• Menempuh berbagai cara yang mengantarkan menuju ilmu seperti menulis, menghafal, mempelajari, mengulangi, memahami-i

Rasulullah (saw) telah ditanya: “Apa itu Ilmu?” Baginda menjawab: “Berdiam diri”. Baginda ditanya: “Kemudian?”. Baginda berkata: “Dengarkan dengan penuh perhatian”. Baginda ditanya: “Kemudian?” Baginda berkata: “Ingat”. Baginda ditanya: “kemudian?” Baginda berkata: “Amalkan (yang dipelajari).” Baginda ditanya: “Kemudian?” Baginda berkata: “Sampaikan.”Al-Majlisi, Biharal-Anwar, jilid 2, ms 28]

Ilmu, apabila di dapati dengan kesucian, tanpa kepentingan diri dan niat kerana Allah, akan mengubah personaliti seseorang menjadi seperti makhluk langit (malaikat).
Orang berilmu sedemikian menjadi jelmaan sifat yang digerakkan Allah, maka kerekter, pertuturan dan tindakkannya membayangkan semuanya.
Imam Ali (as) pernah berkata: ‘Wahai penuntut ilmu, ilmu mempunyai banyak kemuliaan. (Jika kamu bayangkannya sebagai manusia maka) kepalanya adalah rendah diri, matanya adalah bebas dari iri hati, telinganya adalah kefahaman, lidahnya adalah kebenaran, mindanya adalah penyelidikkan, hatinya adalah niat yang baik, inteleknya adalah ilmu (ma’rifah) mengenai benda dan perkara, tangannya adalah belaian kasih sayang, kakinya adalah menziarahi yang berilmu, keazamannya adalah kejujuran, kebijaksanaannya adalah ketaqwaan, tempat tinggalnya adalah keselamatan, kemudinya adalahkesihatan, tunggangannya adalah ketaatan, senjatanya adalah kelembutan berbicara, pedangnya adalah berpuas hati (ridha), tunduknya adalah kesabaran, tenteranya adalah perbincangan dengan yang berilmu, hartanya adalah pekerti yang mulia, simpanannya adalah menahan diri dari maksiat, kelengkapannya untuk perjalanan adalah kesucian, air minumnya adalah lemah lembut, petunjuknya adalah petunjuk Ilahi, dan sahabatnya adalah mencintai yang terpilih.” [Al-Kulayni, al-Kafi, kitab fadl al-‘ilm, bab al-nawadir, hadith # 3]
Imam Ali (as) pernah berkata: “Terdapat tiga tanda orang berilmu: “Ilmu, Sabar
dan Diam.” [Ibid, jilid 2, ms 59]
Dilarang Mencari Ilmu untuk

“17. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana Dia diciptakan, 18. dan langit, bagaimana ia ditinggikan? 19. dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? 20. dan bumi bagaimana ia dihamparkan?”Al Gasiyyah”
1. Seorang penuntut ilmu harus memiliki kesabaran sebagaimana seokor onta dipadang pasir yang tandus, kehausan, menghadapi dahaga, bersabar menghadapi itu semua, yang sebelumnya ia meminum air kemuadian menyimpan air ditubuhnya sampai sampai orang yang mengendarai onta tersebut bisa menikmati air tersebut yang onta simpan tatkala dibutuhkan nantinya diperjalanan.
2. langit, tinggi, bagaimana ditinggikan oleh Allah. kita harus memiliki cita cita tinggi, karna cita cita yang tinggi bisa menghasilkan usaha yang maksimal oleh karena itu tatkala kita meninggikan cita cita kita maka nanti usaha kita lakukan akan optimal dan maksimal
3. gunung. ditancapkan oleh Allah, tegar, yaitu seorang penuntut ilmu harus memiliki konsisten dan kontinu melakukan suatu kegiatan, jangan sampai putus asa jangan sampai putus dijalan, bersabar, kekonsistenan terhadap suatu kegiatan
4. Bumi.dihamparkan oleh Allah, lurus rata,sementara seluruh makhluk makhluq hidup berada diatas bumi itu, tapi ia tidak merasa apa apa, ia tidak merasa angkuh dan sombong,yaitu kita harus memiliki sikap rendah hati, GR, tidak boleh minder, tapi kta harus memiliki sifat rendah hati

4 sifat inilah yang harus dimiliki oleh para penuntut ilmu

Tinggalkanlah Keragu-Raguan
Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan kesayangannya dia berkata : Saya menghafal dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam (sabdanya): Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu.
(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shoheh)
dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang keyakinan (QS. Al-Hijir/15 : 99)
.     Sebuah perkara harus jelas berdasarkan keyakinan dan ketenangan. Tidak ada harganya keraguan dan kebimbangan.

Jadilah Pencari Ilmu
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" (al-Mujaadilah: 11)
Menurut dari ajaran Ahlul Bayt (as) keturunan Rasulullah (saw), adalah dilarang
menuntut ilmu untuk keduniaan atau bertujuan kepentingan diri.
Imam Ali (as) berkata: “Jangan mencari ilmu untuk empat tujuan:
(1)Mengagungkan diri dihadapan manusia berilmu (2) Berhujah dengan yang jahil (3) Mununjuk-nunjuk di dalam perhimpunan manusia (4) Menarik
perhatian manusia untuk mendapatkan jawatan untuk berkuasa.” [Al-Majlisi, Bihar al-Anwar, jilid 2, ms 31]

Kaum Anshar bertanya kepada Rasulullah saw.,"Wahai Rasulullah, jika ada orang yang meninggal dunia bertepatan dengan acara majlis ulama, manakah yang lebih berhak mendapatkan perhatian?". Jika telah ada orang yang mengantar dan menguburkan jenazah itu, maka menghadiri majlis ulama itu lebih utama daripada melayat seribu jenazah. Bahkan ia lebih utama daripada menjenguk seribu orang sakit, atau shalat seribu hari seribu malam, atau sedekah seribu dirham pada fakir miskin, ataupun seribu kali berhaji; bahkan lebih utama daripada seribu kali berperang di jalan Allah dengan jiwa dan ragamu!. Tahukah engkau bahwa Allah dipatuhi dengan ilmu, dan di sembah dengan ilmu pula?. Tahukah engkau bahwa kebaikan dunia dan akhirat adalah dengan ilmu, sedangkan keburukan dunia dan akhirat adalah dengan kebodohan?.
Imam Syafi’i berkata, “Barang siapa yang menghendaki dunia, maka hendaknya dia berilmu. Dan barang siapa yang menghendaki akhirat, maka hendaknya dia berilmu. Dan barang siapa yang menghendaki dunia akhirat, maka hendaknya dia berilmu.
Sayidina Ali bin Abi Thalib yang oleh Rasulullah saw. dijuluki sebagai pintu gerbangnya Ilmu, mengatakan, " Tiada kekayaan lebih utama daripada akal. Tiada kepapaan lebih menyedihkan daripada kebodohan. Tiada warisan lebih baik daripada pendidikan ".
Jawaban-jawaban dari Imam Ali bin Abi Thalib ketika ditanya tentang mana yang lebih utama antara Ilmu dengan harta  :
"Ilmu lebih utama daripada harta, Ilmu adalah pusaka para Nabi, sedang harta adalah pusaka Karun, Sadad, Fir'aun, dan lain-lain".
"Ilmu lebih utama daripada harta, karena ilmu itu menjagamu sedangkan harta malah engkau yang harus menjaganya".
"Harta itu bila engkau tasarrufkan (berikan) menjadi berkurang, sebaliknya ilmu jika engkau tasarrufkan malahan bertambah".
"Pemilik harta disebut dengan nama bakhil (kikir) dan buruk, tetapi pemilik ilmu disebut dengan nama keagungan dan kemuliaan".
"Pemilik harta itu musuhnya banyak, sedangkan pemilik ilmu temannya banyak".
"Ilmu lebih utama daripada harta, karena diakhirat nanti pemilik harta akan dihisab, sedangkan orang berilmu akan memperoleh syafa'at".
"Harta akan hancur berantakan karena lama ditimbun zaman, tetapi ilmu tidak akan rusak dan musnah walau ditimbun zaman".
"Harta membuat hati seseorang menjadi keras, sedang ilmu malah membuat hati menjadi bercahaya".
"Ilmu lebih utama daripada harta, karena pemilik harta bisa mengaku menjadi Tuhan akibat harta yang dimilikinya, sedang orang yang berilmu justru mengaku sebagai hamba karena ilmunya".
“Seseorang yang berjalan di jalan menuntut ilmu, di masa yang sama Allah menjadikannya berjalan menuju ke Syurga. Dan sesungguhnya para-para malaikat  mengembangkan sayap mereka untuk para penuntut ilmu dengan perasaan gembira. Sesungguhnya setiap makhluk di langit dan di bumi meminta ampun untuk penuntut ilmu, termasuklah ikan di laut. Kemuliaan orang yang ‘alim (berilmu) di atas orang yang abid (taat) adalah seperti mulianya bulan diatas bintang-bintang di malam bulan penuh. Yang berilmu adalah pewaris para Nabi, kerana para Nabi tidak meninggalkan warisan harta tetapi ilmu. Maka sesiapa yang mengambil bahagian akan mendapat manfa’at yang banyak.”[Al-Kulayni, al-Kafi, jilid 1, kitab fadl al-'ilm, hadith # 1]

Kamis, 01 Januari 2015

Shalat Sunnah Dhuhur

( HADIST ) SHALAT SUNNAH DZUHUR 4 RAKAAT - Dari Ummi Habibah ra Rasulullah bersabda : Allah SWT pasti mengharamkan api neraka bagi orang yang menjaga 4 rakaat sebelum dan setelah Dzuhur (HR. Ahmad, Hasan) Keterangan yaitu dengan dikerjakan 2 rakaat-dua kali ( Total 4 Rakaat )

Shalat rawatib 12 roka'at karena Allah akan berhadiah sebuah istana di surga Ummi Habibah rodhiyallahu 'anha pernah mendengar Rasulullah bersabda : Allah SWT pasti membangun sebuah istana di surga bagi orang yang shalat sunnah tulus karena Allah-sebanyak dua belas rakaat setiap hari. (HR. Muslim). At-Tirmidzi menambahkan redaksi, Empat rakaat sebelum Dzuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya dan dua rakaat sebelum Shubuh. Dua raka'at sebelum Shubuh lebih baik daripada dunia dan segala isinya Aisyah rodhiyallahu 'anha meriwayatkan Rasulullah bersabda : Salat dua rakaat sebelum subuh, itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya. (HR. Muslim) Di dalam riwayat lain ada tambahan redaksi, Dua rakaat itu lebih aku cintai daripada seluruh dunia ini. Amalan yang banyak manfaatnya mengandung banyak keistimewaan dan rahasia Ibnu Umar rodhiyallahu 'anhuma meriwayatkan ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah, Ya Rasulullah, tunjukkanlah satu amalan yang bermanfaat untukku.
Beliau bersabda: Shalatlah dua rakaat sebelum shubuh, karena di dalamnya terdapat keistimewaan. (HR. Ath-Thabrani) Di dalam riwayat lain redaksinya berbunyi, Saya mendengar Rasulullah bersabda, Jangan kalian tinggalkan dua rakaat sebelum Subuh, karena di sana tersimpan banyak rahasia. Tak pernah ditinggalkan orang-orang hebat Imam Malik mendapat kabar bahwa Ibnu Umar pernah meninggalkan dua rakaat sunat fajar, kemudian ia mengqadhanya setelah matahari terbit. (Malik) Siapa yang menjaga Qobliyah Ba'diyah Dzuhur Allah mengharamkan api neraka buatnya Ummi Habibah rodhiyallahu 'anha berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda : Allah SWT pasti mengharamkan api neraka bagi orang yang menjaga empat rakaat sebelum dan setelah Dzuhur. (HR. Ahmad) Saat Qobliyah Dzuhur adalah saat pintu langit sedang dibuka, Rasulullah senang sekali bila amal shalehnya diangkat saat terbaik itu Abdullah bin as-Saib meriwayatkan, Rasulullah pernah shalat empat rakaat setelah matahari tergelincir sebelum Dzuhur, kemudian beliau bersabda : Saat ini pintu langit sedang dibuka, aku lebih suka agar amal salehku diangkat pada saat itu. (HR. At-Tirmidzi) 4 Raka'at sebelum Ashar, Allah akan menyayangi kita dengan rahmat-Nya Ibnu Umar rodhiyallahu 'anhuma meriwayatkan, Rasulullah bersabda : Allah Menyayangi orang yang shalat sunnah empat rakaat sebelum Ashar. (HR. Abu Dawud) Siapa yang menjaga Qobliyah Ba'diyah Dzuhur Allah mengharamkan api neraka buatnya Ummi Habibah rodhiyallahu 'anha berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda : Allah SWT pasti mengharamkan api neraka bagi orang yang menjaga empat rakaat sebelum dan setelah Dzuhur. (HR. Ahmad)